Segala puji bagi alloh yang telah
menciptakan hamba-hambanya dengan sebaik-baiknya bentuk, kemudian mengembalikan
mereka semua dengan serendah-rendahnya makhluk, kecuali bagi mereka yang
beriman dan mau beramal solih serta saling menasehati tentang sabar dan
kebenaran, sehingga orang yang benar bisa bersyukur, orang yang bersalah bisa bertaubat
dengan taubatan-nashuha (tidak
mengulangi kesalahannya), yang dengannya akan mendapatkan ampunan dan ridho
dari alloh SWT. Salawat dan salam semoga tercurah kaharibaan jungjungan kita
nabi besar Muhammad SAW, para keluarga, keturunannya, para sahabatnya, dan
semua pengikutnya sampai hari kiamat.
Pada kesempatan ini akan dibahas
tentang :
a) Perbuatan maksiat dari dosa kecil dan dosa besar
b) Penjelasan yang dimaksud hak-hak alloh dan hambanya
c) Pengaruh taubat atas hak-hak alloh dan hak-hak hambanya
d) Beberapa pengamalan yang akan menghapus dosa.
A.
Perbuatan maksiat terdiri dari dosa
kecil dan dosa besar
Allah SWT berfirman :
“jika kalian menjauhi dosa besar
yaitu apa-apa yang kalian dilarang darinya niscaya kami (allah) akan menghapus
kesalahan-kesalahan kalian” (QS-an’nissa 31)
Kebanyakan para ahli ilmu mereka
berpendapat bahwa dosa-dosa besar itu jumlahnya sangat banyak, tidak dibatasi
oleh jumlah tertentu, akan tetapi ada hadits yang diriwayatkan oleh abu
hurairoh r.a.
“rosulullah SAW bersabda : jauhi
tujuh amalan yang dapat menghancurkan yaitu syirik pada allah (menyekutukan),
sihir, membunuh jiwa yang di haramkan, memakan harta anak yatim, memakan harta
riba, lari dari medan perang, berbuat dan menuduh zina” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Al-imam an-nawawi berkata adapun nabi
berkata bahwa dosa besar itu ada tujuh, maksudnya dosa-dosa tersebut termasuk
sekeji-kejinya dosa besar yang sering terjadi lebih-lebih di masa jahiliah.
(syirah nabawiyah’ala shahih Muslim). Telah diriwayatkan bahwa ibnu abas pernah
ditanya apakah dosa besar itu ada tujuh?maka beliau menjawab “hampir-hampir
sampai tujuh puluh”said bin jubair berkata : seorang laki-laki bertanya pada
ibnu abbas. Beliau menjawab “dosa besar itu lebih mendekati pada hitungan tujuh
ratus dari pada hitungan tujuh. Hanya saja tidak ada dosa besar bersama
istigfar (walaupun dosa besar jika selalu bertaubat dan istigfar, maka di
ampuni) dan tidak ada dosa kecil yang dilakukan terus-menerus (dosa kecil yang
dilakukan terus-menerus akan menjadi dosa besar)”(tafsir al-Qurtubhy juz 5
hal 159)
B.
Penjelasan yang dimaksud hak-hak
allah dan hak-hak hambanya
·
Hak
allah ta’ala dinamakan hak umum yang dimaksud adalah sesuatu yang dikehendaki
dengannya untuk mendekatkan diri pada allah ta’ala, mengagungkannya dan
menegakan syair-syair agamanya. Adapun haq allah meliputi beriman pada allah
azza wa-jalla, sholat, puasa, zakat, haji, jihad, menegakan hukum had, kafaroh
dll.(al-furuq juz 1 hal 141)
·
Hak
hamba secara murni yang dimaksud adalah sesuatu yang berhubungan dengan
kemaslahatan manusia. Syek abu zahrah berkata
: hak-hak hamba secara murni seperti utang piutang, kepemilikan, hak
waris,dll dari apa-apa yang berhubungan dengan harta benda. Melewati/melanggar
atas hak-hak hamba hukumnya “aniaya”allah tidak akan menerima taubatnya bagi
hambanya yang memakan hak dari hak-hak hamba kecuali dia membayar atau
pemiliknya menggugurkannya/memaafkannya.
C.
Pengaruh taubat atas hak-hak allah
dan hak-hak hamba allah
Allah memerintahkan hambanya yang
melakukan kesalahan-kesalahan, perbuatan-perbuatan maksiat, kejahatah-kejahatan
dan sejenisnya agar mereka bertaubat kepada allah dengan taubatan nashuha yaitu
taubat dengan 4 syarat taubat (Mughni al-muhtaj 4/439) sehingga allah
mengampuninya dan mereka bersih dari dosa.
“wahai orang-orang yang beriman
bertaubatlah kalian pada allah dengan taubatan-nashuha” (QS- at’tahrim 8)
“dan bertaubatlah kalian semua orang
iman pada allah agar kalian menjadi orang yang beruntung” (QS-an’nur 31)
“Rasullulah SAW bersabda, Menyesal
itu taubat” (H.R. Ibnu-majah/sohih)
“dari Nabi SAW, beliau bersabda :
sesungguhnya allah azza wa-jalla menerima taubat hambanya selagi belum sekarat
(H.R. Ibnu-majah/hasan)
D.
Amalan yang menjadi penghapus dosa
(berwudhu)
Dari abu usnab beliau berkata : aku
bersama salman dibawah sebuah pohon, maka dia mengambil sebuah dahan yang
kering lantas menggerak-gerakannya dan rontoklah daunnya. Dia berkata : apakah kamu
tidah bertanya padaku kenapa aku melakukan ini?dia berkata : demikian lah
rosullulah SAW melakukannya, kemudian beliau bersabda, “wahai salman, apakah
kamu tidak bertanya kenapa aku melakukan ini”? Aku pun bertanya wahai
rosulullah kenapa engkau melakukan ini? Beliau bersabda, “sesungguhnya ketika
seorang muslim berwudhu dan memperbaiki wudhunya kemudian solat lima waktu
dengan berjamaah maka rontoklah kesalahan-kesalahannya seperti rontoknya daun
pohon ini.”